Monday, March 26, 2018

Kebenaran Kasih karunia menurut Alkitab

Kebenaran Kasih Karunia Menurut Alkitab
______________________________________

Ketika pertama kalinya Adam dan Hawa bernapas begitu mereka selesai diciptakan, mereka SEPENUHNYA HIDUP OLEH KASIH KARUNIA TUHANTidak ada kuasa lain kecuali KASIH KARUNIA TUHAN yang menghidupkan mereka. Mereka jelas tidak bisa hidup karena usaha mereka sendiri. Mereka diciptakan dengan sempurna, diberi bentuk, diberi rangka, diberi daging, diberi kulit, dan dilengkapi dengan organ-organ, pembuluh-pembuluh darah dan saraf-saraf, otak, kelenjar-kelenjar, dll. dan setelah itu diberi napas. Semua itu datang dari Tuhan. Manusia sendiri tidak punya kontribusi apa-apa.
Dan hiduplah manusia.

Setelah manusia hidup, Tuhan meletakkan dasar-dasar kehidupannya. Apa yang diberi Tuhan kepada manusia yang baru jadi ini? Tuhan memberikan DUA HUKUMNYA.
1.    Hukum untuk memelihara kekudusan setiap hari yang ketujuh. Ini merupakan hukum yang pertama diperkenalkan Tuhan kepada manusia, pada saat Adam baru hidup satu hari.
Kejadian 2:3
Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Di ayat ini memang tidak terbaca perintah gamblang dari Tuhan kepada Adam untuk memelihara hari yang ketujuh. Tetapi dari kata-kata  “Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya”, itu jelas bahwa Allah memberkati dan mengkhususkan hari yang ketujuh itu demi manusia. Mengapa?

a)    Karena sudah pasti Allah MEMBERKATI HARI YANG KETUJUH itu bukan untuk DiriNya Sendiri, karena Allah Sendiri adalah sumber segala berkat. Allah tidak membutuhkan berkat yang lain lagi dari DiriNya Sendiri.
Jadi untuk siapa Allah memberkati hari yang ketujuh?
UNTUK MANUSIA!
Siapa yang akan menikmati berkat hari yang ketujuh? MANUSIA!

b)    Lalu untuk apa Allah MENGUDUSKAN HARI YANG KETUJUH? Karena Allah sendiri itu kudus. Dan dengan menguduskan hari yang ketujuh, Allah menyatakan kepada Adam, bahwa khusus hari yang ketujuh itu adalah milik Allah! Karena itu hari yang ketujuh disendirikan dan dikuduskan oleh Allah. Hari yang pertama hingga hari keenam, tidak dikuduskan oleh Allah, dan itu adalah milik manusia. Tetapi hari yang ketujuh, karena sudah dikuduskan oleh Allah, maka hari itu sudah diklaim oleh Allah sebagai hari milikNya.

Jadi INILAH HUKUM YANG PERTAMA yang diberikan Tuhan kepada Adam pada waktu Adam baru hidup satu hari.
Supaya tidak ada salah paham, dan supaya manusia lebih percaya, Yesus menegaskan hal ini sekali lagi ketika Dia hidup di dunia:
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat." (Markus 2:27-28)

Jelas Yesus menegaskan bahwa sabat hari ketujuh itu diciptakan untuk manusia. Siapa yang menciptakan? Allah! KALAU ITU DICIPTAKAN OLEH ALLAH UNTUK MANUSIA, BERARTI ITU KARUNIA, bukan? Jadi, SABAT [HARI PERHENTIAN] HARI KETUJUH ITU ADALAH KARUNIA ALLAH YANG PERTAMA KEPADA ADAM, KEPADA MANUSIA.

Dan Yesus juga sangat jelas menyatakan klaimNya atas hari yang ketujuh itu dengan menyebutkan “Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.” Sebenarnya kata yang diterjemahkan “Tuhan” di sini, berasal dari kata κῦρος : kuros (supremacy); supreme in authority, that is, (as noun) controller; by implication Mr. (as a respectful title): - God, Lord, master, Sir. (G2962)
yang lebih tepat diterjemahkan “penguasa” atau “majikan/tuan”. Kan sabat hari ketujuh itu bukan makhluk hidup, jadi tidak bisa ber-Tuhan. Jadi pemahamannya adalah “Anak Manusia adalah juga penguasa/tuanatas hari Sabat.”

2.    Hukum yang kedua yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah HUKUM PENURUTAN.
Kej. 2:16
“Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia:  ‘Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.’"

Benar, topiknya adalah tidak boleh makan buah pohon pengetahuan, tetapi intinya adalah tentang penurutan. Artinya, jika manusia menurut, dia akan selamat. Jika tidak menurut, “pastilah engkau mati.”

Jadi, kalau kita lihat dari histori/sejarah paling awal kehidupan manusia ini, kita menyimpulkan bahwa:
1.    Tuhan pertama memberikan kasih karunia dengan memberi hidup kepada manusia supaya manusia bisa menikmati hidup bersama Tuhan.
2.    Kedua, Tuhan juga memberikan kasih karunia dengan menciptakan sabat hari ketujuh bagi manusia  supaya manusia bisa menikmati berkat-berkat hari khusus itu.
3.    Ketiga, Tuhan memberikan hukum penurutan sebagai pilihan kepada manusia. Manusia berhak dan berdaulat 100% menentukan masa depannya sendiri. Jika manusia memilih menurut hukum Tuhan, maka dia boleh terus hidup bersama Tuhan. Tetapi kapan saja manusia tidak mau lagi hidup bersama Tuhan, dia punya kebebasan untuk mengakhiri hubungan dekatnya dengan Tuhan dengan memilih mati. Karena Tuhan sudah memberikan keterangan yang sangat jelas ketika menurunkan hukum penurutan ini. Yang melanggarnya, akan mati. Dan mati yang dimaksudkan adalah kematian yang kekal.

SEKARANG KITA LIHAT KEHIDUPAN KITA DI ZAMAN KITA INI SEKARANG VERSUS KEHIDUPAN ADAM.

1.    Tuhan sudah memberikan kasih karunia kepada kita dengan memberi kita hidup kekal lewat penebusan Yesus Kristus. Kita yang tadinya automatis ikut mati karena Adam mengizinkan dosa masuk dalam dunia ini sehingga tidak ada manusia yang bisa terbebas dari dosa, sekarang hukuman mati kekal itu sudah ditanggung oleh Yesus, sehingga siapayang mau menerima Yesus sebagai Penebusnya, tidak usah menanggung hukuman mati [kekal] sendiri lagi. Kita terbebas dari hukuman dosa-dosa kita. KARUNIA PEMBEBASAN INI ADALAH 100% OLEH KASIH KARUNIA ALLAH. KITA TIDAK BERBUAT APA-APA YANG LAYAK UNTUK MENERIMANYA.  Sama ketika Tuhan menciptakan Adam, 100% adalah kasih karunia Tuhan, Adam tidak berbuat apa-apa. Tuhan mengaruniakan hidup kekal ini kepada kita gratis. Kita tidak perlu melakukan apa-apa. Kita tinggal menerimanya saja. Kalau kita mau menerimanya dengan iman, maka karunia penebusan ini menjadi milik kita. Semudah itu.

Apa makna penebusan ini sebenarnya?

KITA DIKEMBALIKAN KE STATUS ZERO.

Artinya?
Kita yang tadinya tidak punya hak pilih karena mau tidak mau harus mati karena hukuman dosa itu mati kekal, dan kita ini semuanya orang berdosa, sekarang HAK PILIH KITA DIKEMBALIKAN. KITA DIBERI HAK UNTUK MENENTUKAN MASA DEPAN KITA SENDIRI. Kita boleh memilih sendiri untuk hidup bersama Tuhan, atau mati tanpa Tuhan. BerartiPILIHAN SEKARANG ADA DI TANGAN KITA SENDIRI.
Mengapa bisa begitu? Karena semua dosa kita yang lalu sebelum kita mengenal Kristus, hukumannya sudah ditebus oleh Kristus. Kita sudah dibebaskan. Kita merdeka. Kita diberi halaman baru, yang putih bersih.

2.    Dengan mengembalikan kita ke STATUS ZERO, status kita sama seperti status Adam sewaktu di taman Firdaus dulu sebelum masuknya dosa. Maka seperti Adam, kita juga diberi Hukum oleh Tuhan. HUKUM SABAT HARI KETUJUH YANG DAHULU DIKARUNIAKAN KEPADA ADAM, SEKARANG MENJADI WARISAN KITA JUGA. Hari ketujuh yang dahulu sudah diberkati dan dikuduskan oleh Tuhan, harus kita pelihara juga, karena Tuhan tidak pernah mencabut pemberkatan dan pengudusanNya atas hari yang ketujuh ini. Maka seperti Adam, kita jugapunya kewajiban  memelihara kekudusan hari yang ketujuh ini.

3.    Demikian pula sebagaimana dulu Tuhan menyodori Adam hukum penurutan,sekarang KITA PUN DISODORI HUKUM PENURUTAN OLEH TUHAN. Rumusnya sama dengan yang diberikan kepada Adam: menurut berarti bisa terus hidup bersama Tuhan, melanggar berarti mati tanpa Tuhan.

Pertanyaan: Apakah kita sadar bahwa hukum penurutan ini justru berlaku hanya bagi orang-orang yang sudah ditebus?
Bagi mereka yang tidak/belum menerima penebusan Yesus, hukum penurutan ini tidak berlaku. Toh mereka masih ada di status mati kekal. Mereka tidak perlu diberi hukum penurutan karena mereka memang tidak ikut Tuhan, jadi tidak usah menuruti Tuhan. Bisa dipahami?

Jadi, pendapat banyak orang Kristen, bahwa kalau sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat, maka sudah bebas merdeka tidak perlu menuruti hukum lagi, itu terbalik! 

HUKUM PENURUTAN HANYA BERLAKU BAGI MEREKA YANG SUDAH DIITEBUS

BAGI YANG BELUM DITEBUS, MEREKA MASIH DI STATUS MATI KEKAL,
MEREKA TIDAK PERLU HUKUM PENURUTAN, KARENA TIDAK BERPENGARUH

         
Cuma, kalau dulu Adam hanya diberi dua hukum yang harus dituruti sewaktu di taman Firdaus karena pada waktu itu manusia masih suci, belum terpolusi oleh dosa, dan tidak mengenal kejahatan, kita sekarang beda. Kita yang hatinya sudah terpolusi dosa, hidup di lingkungan penuh dosa, kita butuh lebih banyak hukum untuk memagari kita dari kehidupan penuh dosa. Karena itu, kalau kepada Adam hanya diberi dua hukum, kepada KITA DIBERI 10 HUKUM!
Larangan makan pohon pengetahuan sudah tidak relevan bagi kita karena pohon itu sudah tidak ada lagi di dunia ini; tetapi hukum memelihara kesucian hari ketujuh itu tetap berlaku, karena setiap satu minggu, kita akan bertemu dengan hari yang ketujuh!
Selain itu, Tuhan menambahkan 9 Hukum yang lain, dan semua itu ditulis oleh jari Tuhan Sendiri pada dua loh batu, yang kita kenal dengan nama SEPULUH HUKUM [PERINTAH] TUHAN. Lengkapnya silakan baca di Keluaran 20:1-17.

Jadi, sekali lagi, sama seperti Adam, penurutan kita atas HUKUM TUHAN,bukanlah syarat Tuhan memberi kita hidup [kekal].
Sama seperti kepada Adam, Tuhan JUGA SUDAH MEMBERI KITA HIDUP KEKAL (MENGEMBALIKAN KITA KE STATUS ZERO) sebelum kita berbuat apa-apa,sebelum kita menuruti Hukum Tuhan. Bahkan sebelum kita mengenal Yesus, Dia sudah mati untuk menebus kita, dan membebaskan kita dari hukuman mati.

LALU UNTUK APA KITA HARUS PATUH PADA HUKUM PENURUTAN?

Menurut Hukum Tuhan membawa kita
DARI STATUS ZERO KE STATUS SELAMAT HINGGA AKHIR.


Teman-teman, setiap hari kita hidup, kita dihadapkan pada pilihan, untuk patuh pada Hukum-Hukum Tuhan atau tidak. SETIAP KEPUTUSAN YANG KITA AMBIL UNTUK PATUH ATAU TIDAK KEPADA HUKUM-HUKUM TUHAN INI, MENGGESER STATUS ZERO KITA, APAKAH KEPUTUSAN ITU MEMBAWA KITA LEBIH DEKAT KEPADA TUHAN, LEBIH AMAN DALAM PELUKAN TUHAN, ATAU MEMBAWA KITA MENJAUHI TUHAN DAN LEBIH BESAR RESIKONYA HILANG DARI TUHAN. Tuhan menunggu kita dengan sabar. Tapi kita sendiri yang harus mengambil langkah-langkah untuk menapak di jalan kebenaran yang menuju kepadaNya. Jika kita membalikkan tubuh dan mengambil jalan yang berlawanan, maka kita mengulangi sejarah Adam, dan kita akan kehilangan segalanya.

KONSEP YANG MENYESATKAN
Ada satu konsep yang banyak diyakini orang Kristen yang mengatakan bahwa kita hanya perlu memandang kepada kebenaran Kristus, maka kita tidak pernah akan kehilangan keselamatan kita. Mereka berkata bahwa karena Efesus 2:8-9dengan jelas menyebut:
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,  itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. “

Jadi, kata mereka, karena kita memperoleh keselamatan bukan karena perbuatan kita, maka kita juga tidak akan kehilangan keselamatan itu karena perbuatan kita, karena keselamatan itu tidak ada kaitannya dengan perbuatan kita, tetapi keselamatan itu adalah 100% karunia Tuhan. Argumentasi ini sekilas masuk akal sekali, bukan? Apalagi bagi mereka yang memang kurang suka patuh kepada kehendak Tuhan.

Selain itu, mereka mengatakan bahwa karena manusia mustahil bisa menuruti hukum Tuhan 100% setiap saat, sepanjang hari, sepanjang tahun, seumur hidupnya, maka sia-sialah manusia berusaha memathui semua hukum Tuhan, karena itu tidak akan pernah terjadi. Kristus sudah melakukan segalanya untuk kita. Ketika Dia hidup di dunia ini, Dia sudah menjalankan hidup yang kudus, yang 100% sesuai dengan hukum-hukum Tuhan. Jadi, kita hanya perlu mengklaim kebenaran Kristus untuk diri kita, dan kita diselamatkan sampai akhir, tidak jadi soal bagaimana kita hidup.

Ini adalah konsep tipuan dari Setan. Setan selalu mencampur yang benar dengan yang salah, sehingga lebih mudah dipercaya, dan sepertinya “masuk akal” semua.
Marilah kita uraikan satu per satu konsep ini, karena memang ada bagian yang benar, tetapi juga ada bagian yang salah. Dan bagian yang salah itu bisa menjerumuskan kita.
· Benar manusia hanya bisa selamat karena kasih karunia Allah, sama sekali bukankarenaperbuatan/pekerjaan manusia.
·        Benar keselamatan yang diperoleh manusia sama sekali tidak ada kaitannya dengan, atau tidak berdasarkan perbuatannya sendiri.
·       Benar Kristus telah menjalani kehidupan di dunia ini yang seharusnya kita jalani.
·       Benar manusia mustahil menuruti semua hukum Tuhan 100% setiap saat, sepanjang hari, sepanjang tahun, seumur hidupnya.
·       Benar, manusia bisa mengklaim kebenaran Kristus sehingga kebenaran Kristus-lah yang menutupi dirinya dan Tuhan tidak lagi melihat dosa manusia, tetapi melihat kebenaran Kristus.
Semua ini BENAR! Semua ini adalah ajaran Alkitab.

Karena itu banyak orang Kristen menganggap sebagai orang Kristen mereka tidak perlu lagi ngoyo mematuhi Hukum Tuhan, karena toh segala ketidakmampuan mereka itu akan ditutupi oleh kebenaran Kristus, sehingga yang diperhitungkan bukan hasil perbuatan mereka, melainkan kebenaran Kristus.
Dan ini adalah tipuan Setan supaya manusia tidak selamat. Di mana Setan menipu kita?
“bahwa kita tidak perlu mematuhi hukum Tuhan karena Kristus yang sudah mematuhi hukum itu untuk kita, karena itu dengan mengklaim kebenaran Kristus, kita tetap diselamatkan.”
Hebat bukan?
Inilah penipuan Setan!

Untuk bisa mengklaim kebenaran Kristus, Kristus harus lebih dulu hidup di dalam kita, dan orang lama kita harus mati. Kita harus sudah dilahirkan baru.

Yohanes 3:3, 5-6
Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidakdilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.  Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

Tentunya kita semua mengerti “dilahirkan dari air” adalah baptisan. Itulah sebabnya, baptisan yang benar adalah dengan cara diselamkan. Karena pada waktu orang yang dibaptis itu seluruhnya dimasukkan ke dalam air, itu melambangkan kematiannya. Dan pada waktu dia diangkat keluar dari air, itu melambangkan kelahiran yang baru. Jadi Yesus sendiri sudah meneguhkan cara pembatisan dengan diselamkan ke dalam air.
Baptisan merupakan simbol kelahiran baru secara jasmani. Tetapi baptisan air ini tidak ada artinya jika orang tersebut tidak dilahirkan dari Roh.

Apa yang dimaksud dengan “dilahirkan dari Roh”?
Sebetulnya tidak begitu sukar untuk menangkap arti “dilahirkan dari Roh” ini. Kita tahu Roh itu berasal dari Surga, Roh itu kudus, Roh itu Allah. Jadi segala yang berasal dari Roh Allah itu pasti TIDAK BERBUAT DOSA. Mari kita baca beberapa ayat untuk memastikan pemahaman ini:

Rom 8:6-9
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.

Rom 8:13
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jikaoleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup

Galatia 5:24-25
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan dagingdengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,


Galatia 6:7-8
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Dari sekian ayat yang kita baca ini, jelaslah bahwa segala yang masih dagingitu:
a)    akan mati atau binasa,
b)    berseteru dengan Allah,
c)    tidak takluk pada hukum Allah
d)    tidak berkenan pada Allah.
e)    Bukan milik Kristus

Sebaliknya semua yang menurut Roh itu:
a)    Akan hidup (kekal)
b)    Damai sejahtera
c)    Mematikan perbuatan tubuh = tidak berbuat dosa seperti daging
d)    Dipimpin oleh Roh
e)    Milik Kristus

Berdasarkan ini, apa arti “lahir dari Roh?”
Tentunya itu berarti:
·       meninggalkan segala kedagingan kita yang berseteru dengan Allah dan tidak takluk pada hukum Allah = mematikan perbuatan tubuh
·       hidup dipimpin oleh Roh

Paulus mengilustrasikannya dengan sangat indah di:

Galatia 2:19-20
Aku telah disalibkan dengan Kristus;  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Jadi, bagaimana seharusnya orang yang sudah diselamatkan itu hidup? Semaunya, karena hukuman dosanya sudah ditebus oleh Kristus?
Jika orang yang menganggap dirinya sudah diselamatkan masih hidup sesuka hatinya, maka itu berarti dia belum dilahirkan dari Roh. Dan jika dia belum dilahirkan dari Roh, menurut kata-kata Yesus sendiri di Yohanes 3:3, 5-6  dia sesungguhnya BELUM SELAMAT!

Jangan tertipu Setan. Jangan sampai kita mengira kita sudah selamat tetapi sebenarnya belum.

PERBUATAN/PENURUTAN BUKANLAH SYARAT MENDAPATKAN KESELAMATAN,
PERBUATAN/PENURUTAN ITU ADALAH BUAH-BUAH DARI KESELAMATAN.

Perbuatan/penurutan bukan SEBAB kita diselamatkan, tapi
Perbuatan/penurutan itu adalah AKIBAT kita diselamatkan.

Kita diselamatkan selagi kita masih orang jahat, penuh dosa; dosa kita diampuni karena Tuhan mengasihi kita; kita jadi bersih.
Setelah kita diselamatkan, apa kita mau kembali menjadi orang jahat lagi, hidup dalam dosa? Apa kita mau mengotori lagi diri kita yang sudah dibersihkan Tuhan?
Tentu tidak. Setelah kita diselamatkan, kita harus mengalami dilahirkan dari Roh, yang mengajar kita tidak berseteru dengan Allah, mengajar kita berkenan kepada Allah, mengajar kita takluk pada hukum Allah. Supaya apa?  Supaya selamat? Tidak! Kita SUDAH selamat, ingat?
Jadi, supaya apa?
Supaya kita bertumbuh dalam iman, supaya kita berbuah!

Pertanyaan: HARUSKAH KITA BERBUAH?  HARUS!!

Mat 3:10
Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

Mat 21:43
Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.

Roma 6:22
Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.

Lukas 3:8-9
Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!  Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api."

Galatia 5:19-21
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,  penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,  kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Galatia  5:22-23
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,  kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.



Kolose1:9-10
Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,  sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,


Jadi, jangan tertipu bisikan Setan. Memang kita sudah ditebus. Memang hukuman dosa kita sudah dibayar Kristus. Memang kita tidak diselamatkan karena perbuatan baik kita, tetapi setelah diselamatkan, kita harus dilahirkan dari Roh, kita harus meninggalkan kedagingan kita, kita harus berbuah. Kalau tidak, “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

Semoga renungan ini bermanfaat untuk hidup kita.

Amin.

No comments: