Hidup
untuk melayani Tuhan
selama kita hidup di dunia, kita melakukan apa saja demi TUHAN. Ketika kita menetapkan pilihan untuk melayani Tuhan berarti kita
harus berkomitmen bahwa dalam seluruh gerak aktivitas kita harus merupakan
kegiatan demi Tuhan. karena kita milik-Nya, maka kita melakukan segala sesuatu
demi Dia.
Paulus berkata: “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1
Kor. 6:20).
Karena kita sebagai orang percaya telah dibeli dengan harga lunas
dibayar, yaitu oleh pengorbanan Yesus Kristus, maka dengan segenap hidup kita
hanya melakukan kehendak Allah, dan dalam bahasa Paulus “muliakan Allah
dengan tubuhmu.”
Dalam setiap kehidupan semua umat manusia, pasti
pernah muncul sebuah pertanyaan dalam diri pribadi mereka masing masing.
" Mengapa saya hidup didunia ini, Tuhan? "
" Mengapa saya diciptakan Tuhan? "
Dan biasanya orang yang mempertanyakan arti hidupnya
itu, ketika dia sedang berada di tengah tengah kehilangan gairah hidupnya.
Entah karena hidupnya penuh masalah maupun karena sudah tidak kuat lagi
menanggung beban berat.
Pasti kita juga pernah bertanya kepada Tuhan, ketika
kita putus asa menjalani hidup ini. "Tuhan buat apa aku dilahirkan, hanya
untuk menderitakah?"
Amsal 16 : 4b
" Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya
masing masing "
Tujuan orang orang duniawi yang hidup didunia ini
bermacam macam :
1. Ada yang hanya sekedar mempertahankan
hidupnya saja, yang penting bisa makan.
2. Ada yang sekedar untuk alasan biologis saja,
mumpung masih hidup di dunia ini, saya akan
merasakan sepuas puasnya hal hal yang bersifat duniawi.
3. Ada yang tujuannya untuk senang senang
saja, hidup sekali kok susah. Tidak mau prihatin.
4. Ada yang tujuannya mengumpulkan kekayaan saja.
Tidak ingat saudara, tidak terlalu mementingkan keluarga bahkan lupa kepada
Tuhan. Yang penting uang.
5. Ada yang pasif, adem ayem, diem saja. Yang
penting hidup tenang.
Tetapi kita sebagai orang orang Kristen tidak boleh
sama serupa dengan orang orang duniawi.
Jadi, Kita diselamatkan bukan karena melayani,
tetapi kita diselamatkan untuk MELAYANI.
Tuhan Yesus memakai siapa saja tanpa pilih pilih.
Seperti Abraham yang sudah tua, Yakub si penipu, Yusuf yang dilecehkan saudara
saudaranya, Musa yang gagap, Gideon yang miskin, Rahab yang seorang wanita
sundal, Naomi yang janda, Daud yang affair dan memiliki masalah keluarga, Elia
yang mau bunuh diri, Petrus si pemarah, Paulus si pembunuh dan lain lain.
Siapapun kita, bagaimanapun kondisi kita, seberapa
besar dosa kita, jika kita bersedia dan mau di pakai oleh Tuhan. Tuhan akan
memakai kita dan memberkati kita. Diberkatilah dan berbahagialah orang yang mau
tergerak hatinya untuk dipakai Tuhan dan ingin dipakai Tuhan untuk MELAYANI
TUHAN dan sesama.
Implikasi:
orang yang melayani Tuhan ditandai dengan iri hati atau omelan melihat orang
lain diberkati berakibat orang tersebut tertinggal alias tidak masuk dalam
Kerajaan Surga. Sebaliknya, hendaknya kita melayani bagaikan hamba tidak
ber-guna yang hanya melakukan apa yang harus kita lakukan (Luk. 17:10). Oleh
sebab itu ucapkan syukur senantiasa kepada Tuhan atas berkat (seberapa pun)
yang kita terima sebagai bentuk pemeliharaan-Nya.
Prinsip hidup seperti inilah yang membuat Paulus menjaga
segenap hidupnya supaya terus berkenan kepada Allah.
Galatia 1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan
manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya
aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Jadi
semua yang kita kerjakan saat ini, haruslah dikerjakan hanya untuk hormat dan
kemuliaan nama Tuhan, dan bukan untuk kepentingan diri kita sendiri.
No comments:
Post a Comment